
Cirebon (02/06/2025) – Dalam rangka menyongsong proses reakreditasi seluruh program studi yang berada di bawah naungan Pascasarjana, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menyelenggarakan rapat koordinasi yang melibatkan berbagai unsur strategis di lingkungan kampus. Rapat penting ini dihadiri oleh Direktur Pascasarjana, para Ketua dan Sekretaris Program Studi, Tim Gugus Mutu (Gusmut), serta perwakilan dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sistematis untuk memantapkan langkah menuju peningkatan mutu pendidikan dan pencapaian peringkat akreditasi tertinggi, yakni Akreditasi Unggul.
Pertemuan koordinatif ini bertujuan untuk menyatukan visi, memperkuat sinergi antar unsur pelaksana akademik, dan merumuskan strategi teknis serta administratif dalam menghadapi proses reakreditasi. Salah satu fokus utama dari rapat ini adalah pembahasan tentang penyusunan dokumen akreditasi dan pengumpulan data pendukung yang sesuai dengan instrumen penilaian terbaru dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Hal ini dilakukan sebagai langkah awal untuk memastikan bahwa seluruh komponen akademik dan non-akademik di lingkungan Pascasarjana telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan secara nasional.
Dalam forum ini, secara khusus dibahas pula persiapan akreditasi bagi tiga program studi: yakni Akreditasi pertama bagi Program Studi S2 Sejarah Peradaban Islam (SPI), serta reakreditasi untuk dua program studi lainnya, yaitu S2 Manajemen Pendidikan Islam (MPI) dan S2 Pendidikan Agama Islam (PAI). Kedua program terakhir sangat diharapkan dapat meraih predikat Akreditasi Unggul dalam proses reakreditasi mendatang, sebagai bentuk pengakuan terhadap mutu akademik yang telah berkembang secara signifikan.
Adapun Program Studi S2 Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) telah lebih dahulu menjalani proses akreditasi pada tanggal 19 sampai dengan 21 November 2024. Hasil dari proses tersebut diumumkan pada tanggal 1 Desember 2024, dengan capaian peringkat Akreditasi Baik. Akreditasi ini merupakan yang pertama kali bagi S2 PMI, mengingat program ini belum memiliki lulusan pada saat proses penilaian berlangsung. Oleh karena itu, sesuai ketentuan dari BAN-PT, peringkat yang diberikan masih berada pada kategori Baik, meskipun potensi peningkatan di masa mendatang sangat terbuka.
Dalam sambutan pembukaannya, Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Ag., menekankan pentingnya kerja kolektif dan komitmen yang kuat dari seluruh pihak dalam menyukseskan proses reakreditasi. Ia menyoroti bahwa reakreditasi bukan semata-mata proses administratif yang bersifat formal, melainkan sebuah momentum evaluatif yang sangat penting untuk meninjau kembali capaian akademik, memperbaiki kekurangan, dan memperkuat keunggulan yang telah ada.
“Reakreditasi harus dipandang sebagai bagian dari proses transformasi mutu institusi. Ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan perjalanan akademik kita, meninjau pencapaian, dan menyusun langkah-langkah strategis ke depan. Kunci dari keberhasilan kita adalah kolaborasi dan kesamaan tekad untuk memberikan yang terbaik bagi institusi dan mahasiswa,” ungkap Prof. Ilman dengan penuh semangat.
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dalam sesi pemaparannya memberikan arahan teknis mengenai komponen dan indikator penting dalam instrumen akreditasi terbaru. Mereka menekankan bahwa setiap data dan dokumen yang disusun harus mencerminkan kondisi riil di lapangan dan selaras dengan praktik implementasi akademik yang telah berlangsung. LPM juga mengingatkan pentingnya keterpaduan antara narasi borang, data kuantitatif, dan bukti fisik sebagai penunjang validitas laporan akreditasi.
Sementara itu, Tim Gugus Mutu (Gusmut) Pascasarjana menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi (monev) mutu akademik yang telah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir. Hasil evaluasi tersebut memberikan gambaran menyeluruh mengenai kekuatan dan kelemahan masing-masing program studi. Berdasarkan monev tersebut, Gusmut juga menyampaikan sejumlah rekomendasi strategis yang dapat dijadikan acuan dalam mempercepat proses persiapan reakreditasi, seperti peningkatan efektivitas pengumpulan data, penataan dokumen pendukung, dan penguatan praktik pembelajaran berbasis digital.
Diskusi yang berlangsung dalam rapat tersebut menunjukkan suasana yang dinamis, terbuka, dan penuh semangat kolaboratif. Para Ketua dan Sekretaris Program Studi memanfaatkan forum ini untuk melaporkan perkembangan terkini terkait kesiapan reakreditasi di prodi masing-masing, termasuk berbagai tantangan teknis dan substansi yang tengah dihadapi. Seluruh masukan tersebut kemudian direspons secara konstruktif oleh pihak LPM dan Gusmut, dengan memberikan solusi konkret serta alternatif langkah-langkah penyelesaian yang realistis dan aplikatif.
Melalui forum koordinasi ini, Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menunjukkan kesungguhan dan kesiapan institusional dalam menghadapi proses akreditasi dan reakreditasi yang akan datang. Upaya ini tidak hanya difokuskan pada pencapaian nilai semata, tetapi juga sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk membangun mutu pendidikan tinggi yang berdaya saing dan relevan dengan perkembangan zaman.
Menutup kegiatan tersebut, Direktur Pascasarjana kembali menegaskan optimisme dan semangat kolektif yang telah terbangun di antara seluruh unsur pelaksana akademik. “Kami percaya bahwa dengan soliditas tim, komitmen kuat, dan semangat kebersamaan, Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mampu meraih kembali predikat Akreditasi Unggul. Ini adalah wujud dedikasi kami dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis digital yang unggul, inklusif, dan berakar pada nilai-nilai Islam,” pungkasnya.